Minggu, 22 Februari 2009

Baca dengan Hati Nuranimu

Hai….Para (Mantan) Santri………
Ku panggil kalian dengan seruan
Teriakan keras penuh kemarahan
Kemana saja kalian selama ini
Kesibukan apa yang membuat kalian lena
Apakah kebebasan yang baru kalian dapatkan terlalu indah untuk dinikmati
Sehingga kalian lupa menengok rumah lama kalian di tanah Suci

Di sana
Tidakkah kalian tahu
Lingkungan yang dulu asri mulai ada yang mengotori
Rumah yang dulu kaya sekarang akan terjual secara terpisah
Bangunan yang kokoh itu rapuh digerogoti rayap-rayap kepentingan
Dan kebersihannya pun kini tak lagi terjaga karena sarang-sarang tikus yang mulai ada

Aku geram menyaksikan semuanya
Ingin ku libas para penjilat kekuasaan itu dengan bantuan Tuhan
Tapi apalah daya
Doaku terhalang oleh undang-undang
Dan Ababil takkan datang untuk menyerang

Sekarang aku tak berharap dengan keajaiban
Jangan pernah bilang karena Tuhan diam
Tapi mata mereka lah yang terpejam

Dengan pertimbangan panjang telah ku putuskan
Aku ingin kalian saja lah yang datang
Menjadi juru selamat atas nama Hamam
Suarakanlah dengan lantang
”Aku datang untuk menang”

DenBagus
Jogjakarta 210209

2 Comments:

  1. M Anis Amin said...
    PANCA & CATUR SILA (bag l)

    Anakku dibangku bawah
    Tanpa repot satu lagu melidah
    "balonku ada lima
    Rupa-rupa warnanya
    Hijau kunung kelabu
    Merah muda dan biru
    Meletus balon hijau
    …dooor…
    Hatiku sangat kacau
    Balonku tinggal empat
    Kupegang erat-erat"
    Dia nan baru kemarin
    Mengenal dan menerawang angan
    Terhidang moral nan usang
    Dari zaman dan budaya kacau
    Siapa kalian…
    Taburkan racun dibumi surga
    Lemaskan kami
    Hancurkan jamrud nan kekal
    Di bagor-bagor emas
    Nan telah rapi
    Sebelum tangisan ruh mu
    Mencekam dan terkapar nanti
    M Anis Amin said...
    PANCA & CATUR SILA (bag ll)

    Panca…
    Mewarna abadi
    Di jantung pertiwi
    Namun…
    Elang mengepak
    Merobek Esa
    Bersiul pongah
    Diatas rerumputan
    Membanting bintang
    Sebentar berkata
    "pohon rindang memayung
    Rantai emas nan cantik
    Kepala banteng perkasa
    Padi kapas sejahtera"
    Panca…
    Satu musnah dikepak elang
    Dalam bodoh bernyayi serupa
    Panca…
    Beragam warnamu
    Di kaki garuda
    Pudar…

Post a Comment